Saturday 24 December 2016

Mengenal arti kode busi.

Siang mz bro, busi ( atau dalam bahasa Belandanya bougie ) adalah komponen vital dalam mesin motor. Karena busi adalah komponen yang berfungsi membuat percikan bunga api yang berguna untuk membakar campuran bahan bakar agar menghasilkan tenaga. Coba mz bro bayangkan aja kalo didalam mesin sepeda motor ga businya, hahaa..modyar nuntun to. Hak paten untuk busi sendiri diberikan secara terpisah kepada 4 orang. Antara lain Karl Brenz, Nicola Tesla, Richard Simms dan Robert Bosch. Mereka dianggap sebagai penemu busi.
Lewat artikel ini saya akan membahas beberapa tipe busi dan arti dari kode busi  atau spark plug. Cekidot mz bro.

Kode busi
1. DENSO – W24ES-U
- W: Diameter ulir busi (W-14 mm, X- 12mm, U- 10 mm)
- 24: Tingkat panas busi, kalau nilainya semakin besar berarti bertipe lebih dingin
- E: Panjang ulir 19 mm
- S: Tipe penggunaan busi S-standar
- U : Konfigurasi gap busi

2. NGK – CPR 7HSP-9
- C: Diameter ulir busi (B : 14 mm, C : 1 0mm, D : 12mm)
- P: Type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
- R: Busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital)
- “7″: Tingkat panas busi. Kalau tambah kecil angkanya 6, 5, 4 disebut busi panas dan sebaliknya tambah besar 8, 9 diklaim sebagai busi dingin
- H: Panjang ulir busi, ada tiga jenis kode huruf yang dipakai. Kalau H = 12,7 mm , E = 19 mm dan L = 11,2 mm
- S : Type elektroda tengah. Kode lain, ada IX artinya bahan iridium dan G menunjukkan tipe busi racing. Kalau P platinum dan S standar.
- “9″ : Celah inti elektroda busi, angka 9 artinya celah busi 0,9mm dan kalau 10 celah busi 1 mm
Kode elektroda busi
- C: Copper Core Center Elektroda
- D: 2 ground Electroda
- P: Platinum Elektroda
- R: Burn off Resistor
- S: Silver electroda
- T: 3 Ground Elektroda
- V: Wide Gap 1,3 mm
- W: Wide Gap 0,9 mm
- X: Wide Gap 1,1 mm
- Y: Wide Gap 1,5 mm
- Z : Wide Gap 2,0 mm

Tipe Busi
- Busi Standar
Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak tempuh busi standar sampai sekitar 20 ribu Km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan efek peningkatan spek karbu. Busi ini bawaan motor setiap diluncurkan dari pabrikan.

- Busi Platinum Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm, jarak tempuh busi sekitar 30 ribu km. Busi ini favorit bikers penyuka touring karena kemampuannya

- Busi Iridium Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm mm. Jarak tempuh busi sekitar 50 ribu sampai 70 ribu km. berumur lama cocok buat mesin motor besar diatas 150cc. Bisa dikatakan semi kompetisi, biasa diaplikasi buat mesin non standar

- Busi Racing
Busi yang tahan terhadap kompresi tinggi, serta temperatur mesin yang tinggi. Dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration.
Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Jarak tempuh busi juga relatif pendek di 20 ribu – 30 ribu Km, untuk rpm tinggi diatas 6000 pada temperatur mesin yang tinggi.

- Busi Resistor Logo R dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer, indikator pada kendaraan yang memakainya, terhadap pengaruh gelombang radio dan sejenis nya. Maka, busi ber-kode R pada busi mesti diingat, sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.

Semoga berguna mz bro.

No comments:

Post a Comment