Saturday 24 December 2016

arti sebuah kode dalam Bearing.

Sore mz bro, seringkali kita kesulitan untuk menentukan bearing yang akan kita pakai untuk mesin kita, berikut akan saya bagi tips untuk membaca kode bearing matrik.

Untuk memudahkan dalam pemilihan bearing, maka produsen bearing membuat standar ukuran bearing melalui kode tertentu. Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai kode yang terdapat pada bearing.
Pada bearing biasanya tertera kode kombinasi antara angka dan huruf. misalnya pada bearing SKF yang tertera kode 6201 RS/C3 MT47. Kode tersebut tidak sembarang tulis, karena ditentukan menggunakan standar ISO.

Kode Angka 
Angka Pertama

Angka pertama adalah kode untuk jenis bearing. Perlu diingat bahwa bila kode pertama adalah angka, berarti satuan yang dipakai merupakan satuan metrik, sedangkan bila menggunakan huruf, berarti menggunakan satuan non metrik (inchi).

Daftar arti kode pertama (jenis bearing):


Angka Kedua

Angka kedua merupakan kode yang menunjukkan jenis dimensi bearing, yaitu diameter, tebal dan tinggi.

Dua angka berikutnya, yaitu angka ketiga & ke-empat 

Merupakan kode untuk ukuran diameter dalam bearing tersebut. jika kode-nya 00 maka diameternya 10 mm , 01 maka diameternya 12 mm , 02 maka diameternya 14 mm , 03 maka diameternya 17 mm. Mulai 04 sampai seterusnya tinggal di kali dengan 5 mm. misalnya 04 = 20 mm, 05 = 25 mm. dan seterusnya


Berikut tabel untuk beberapa ukuran bearing berdasarkan kode angkanya (matrik)

 

Kode
d
D
l

Kode
d
D
l
Bearing

Bearing
605
5
14
5

625
5
16
5
606
6
17
6

626
6
19
6
607
7
19
6

627
7
22
7
608
8
22
7

628
8
24
8
609
9
24
7

629
9
26
8
623
3
10
4

634
4
16
5
624
4
13
5

635
5
19
6









Kode
d
D
l

Kode
d
D
l
Bearing

Bearing
6000
10
26
8

6200
10
30
9
6001
12
28
8

6201
12
32
10
6002
15
32
9

6202
15
35
11
6003
17
35
10

6203
17
40
12
6004
20
42
12

6204
20
47
14
6005
25
47
12

6205
25
52
15
6006
30
55
13

6206
30
62
16
6007
35
62
14

6207
35
72
17
6008
40
68
15

6208
40
80
18
6009
45
75
16

6209
45
85
19
6010
50
80
16

6210
50
90
20









D = diameter luar







d=diameterDalam







l = lebar










satuan dalam : mm


Kode Jenis Penutup Bearing

Untuk kode berikutnya merupakan huruf yang merupakan kode untuk jenis penutup bearing, contohnya RS yang kepanjanganya Rubber Seal atau seal karet yang artinya bearing tersebut menggunakan penutup jenis karet.

Daftar arti kode keempat (jenis penutup yang digunakan pada bearing):


Z= zinc(single seal)
2Z= zinc(double seal)
RS= rubber(single seal)
2RS= rubber(double seal)
V= single non-contact seal
VV= double non-contact seal
DDU= double contact seal
NR= snap ring and groove
M= brass cage

 

Kode Kerengangan

Contohnya kode C3. Simbol ini menandakan kerenggangan antar pelor dan dinding punggung bagian dalam. “C3 cocok untuk motor harian”. Makin besar angkanya berarti toleransi kerenggangan antar komponen bearing makin besar pula. Tak heran C3, jika digoyangkan lebih terasa rengang dibanding C2. Angka kerenggangan tersebut tercantum dari C2 – C5 tanpa tanda (kosong). Motor dengan putaran mesin tinggi sebaiknya menggunakan bearing dengan kerenggangan C5. Salah satu alasannya yaitu di temperatur motor high speed jauh lebih tinggi dibanding motor harian, dan ketika suhu memuncak maka bola-bola memuai. Posisi menggelinding jadi pas. Tidak akan macet. Satuan kerenggangan atau Clearance adalah mikron. 1 mikron sama dengan 1/1000 mm.

>>Contoh cara membaca kode bearing (laher) 6301-RS C3 yang tertera di sisi samping bearing:


 angka 6 adalah jenis laher dengan bantalan berbentuk bola (ball bearing);

3 menunjukkan dimensi laher (diameter luar dan tebal laher) dalam contoh ini diameter luar laher 37mm dan tebal 12mm;
01 adalah lingkar dalam laher 12mm, jika angkanya 00 berarti diameter dalamnya 10mm, 01:12mm, 02:15mm, 03:17mm, 04:20mm, 05:25mm, 06:30mm dan 07:35mm;
RS menunjukkan jenis tutup/pelindung bola laher (RS: rubber seal, Z atau ZS: zinc seal/sil logam, 2 RS: kedua permukaan laher tertutup sil karet, 2Z: kedua permukaan laher ditutup logam/zinc)
C3 menunjukkan clearance (kerenggangan) dalam satuan mikron (1/1000).
Semoga berguna.





No comments:

Post a Comment